Sabtu, 30 Juni 2012


NAMA            : NENGSIH
NIRM             : 4322310030010
PRODI            : PEND. SEJARAH
SEMESTER    : IV (EMPAT)
MT.KUL         : SEJARAH AFRIKA
DOSEN          : Arif Permana Putra, S. Pd

TUGAS PERTANYAAN DAN JAWABAN MT. KUL SEJARAH AFRIKA
1.        Bagaimanakah usaha Leopold II sebagai Raja Belgia dalam perluasan wilayah di Kongo ?
Jawab :
Sebelum perang dunia I berakhir, satu-satunya Koloni Belgia di Afrika adalah Congo. Congo, Belgia ini berada di Afrika Tengah. Tempat dimana berbagai imperialis bertemu. Karena masing-masing ingin memperluas daerah miliknya maka sering timbul ketegangan-ketegangan dan diikuti dengan macam-macam perjanjian, persetujuan atau penentuan batas-batas. Sejarah Congo sewaktu dikuasai Leopold II, raja Belgia, Leopold II, sebagai raja Congo Free State (1885-1908) memiliki kekuasaan absolute terhadap Congo. Politik kolonialnya didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan untuk mengatasi masalah administrasi yang timbul dengan tiba-tiba atau didasarkan atas kepentingan-kepentingan ekonomi. Dengan demikian maka politik kolonialnya tidak mempunyai program yang pasti mengenai masa depan koloni. Segala peraturan dan tindakan raja di Congo Free State dalam prinsipnya ditujukan untuk memperoleh keuntungan matereriil yang sebanyak-banyaknya bagi kepentingan raja pribadi. Setelah Congo Free State beralih ketangan pemerintah Belgia dan koloni tersebut terkenal dengan nama Congo Belgia, maka timbul pikiran-pikiran pada pemerintah Belgia untuk membentuk Imperium Belgia. Supaya tidak terulang lagi peristiwa skandal Congo, maka pemerintah akan mengadakan perbaikan-perbaikan dalam melaksanakan politik koloninya.


2.        Jelaskan latar belakang ekspansi wilayah kekuasaan Italia ke Benua Afrika !
Jawab :
Latar Belakang ekspansi wilayah kekuasaan Italia ke Benua Afrika adalah adanya pelaksana-pelaksana politik yang dikendalikan dari Brusels dan Ambisi memperluas daerah koloni timbul sesudah Italia dikuasai oleh kaun fasis Mussolini berusaha untuk menghidupkan kembali prestige imperium Roma kuno.Oleh sebab itu laut tengah harus dikuasai agar Italia tidak seperti tahanan di laut tengah, lawan yang harus dihadapi untuk mencapai cita-citanya ini terdiri atas banyak Bangsa. Negara-negara seperti Spanyol, Perancis, Albania, Inggris dan Turki, usaha merebut supermasi di laut Tengah, Tunis menjadi daerah rebutan, seakan-akan pertentangan Kartago dengan Roma pada jaman kuno itu timbul kembali yang tujuan utamanya juga untuk merebut wilayah supremasi di laut tengah. Menurut Italia tambahnya penduduk tersebut tidak syah, karena merupakan hasil usaha menarik orang-orang Italia masuk menjadi warga Perancis, bukan karena kelahiran baru akan tetapi akhirnya Italia mengalami kegagalan dalam usahanya menguasai laut tengah, kegagalan tersebut karena angkatan laut jauh lebih besar dari pada italia.

3.        Bagaimanakah pelaksanaan politik direct rule Perancis di daerah Arika Perancis dan apakah tujuannya ?
Jawab :

Pelaksanaan politik direct rule Perancis di daerah Afrika Perancis yaitu bahwa di daerah Hitam Afrika Barat tradisi Living Stone lebih banyak di ikuti, dibandingkan didaerah Afrika Timur dan Tengah. Di Rhodesia Selatan dan Kenya bagian koloni, berlakulah system koloni, di mana tiap daerah kekuasaan dikuasai oleh seorang gubernur. Dimana gubernur ini merupakan wakil kepala negara Inggris yang dilengkapi oleh dewan eksekutif dan dewan legislatif. Untuk Afrika Timur kaum imperialis di Inggris memperdebatkan penambahan kekuasaan kepada pemimpin-pemimpin masyarakat kulit putih di Kenya dalam dewan legislatif dan eksekutif.
Tujuan politik tersebut adalah mengintegrasikan tanah jajahan dengan Perancis, mengasimilasikan penduduk koloni dalam kerangka Perancis baik dalam bidang politik, social, ekonomi, etis, religious, maupun cultural, selanjutnya setelah dilaksanakan pola politik asimilasi, ternyata kemajuan penduduk di koloni itu tidak sama, bagi koloni yang penduduknya masih tingkat rendah, politik asimilasi diganti dengan politik asosiasi.

4.        Jelaskan karakteristik dari pelaksanaan kolonialisme/imperialisme Inggris di Afrika !
Jawab :
Diterapkan sistem indirect rule yang bertujuan untuk membimbing penduduk bersama penguasa-penguasa Bumiputera untuk mencapai status pemerintahan sendiri dengan cara mempergunakan sebaik-baiknyaelemen-elemen dalam masyarakat yang telah dikenal dan dihargai oleh penduduk. Dan sistem ini mengandung arti bahwa tugas Inggris di Afrika adalah memenuhi kepentingan Inggris dan penduduk Afrika.

5.        Bagaimanakah perjuangan kulit hitam dalam menentang politik minoritas kulitputih Afrika Selatan ?
Jawab :
perjuangan kulit hitam menentang kulit putih dilatar bealakangi dengan adanya politik Apartheid, orang-orang kulit hitam yang semula tidak mengerti bahwa kebijakan pemerintahannya, lambat laun mengerti bahwa tujuan sebenarnya adalah diskriminasi rasial (perbedaan warna kulit). Oleh karena itu mereka bangkit mengadakan perlawanan, tetapi pemerintaha Pieter Botha dengan kejam menumpas setiap perlawanan yang terjadi. Banyak tokoh-tokoh kulit hitam yang dijebloskan dalam penjara, seperti tokoh kharismatik Nelson Mandela yang terpaksa mendekam dalam penjara selama 27 tahun Perjuangan rakyat Afrika Selatan yang tidak mengenal lelah akhir membawa hasil. Timbulnya gejala-gejala ras diskriminasi orang-orang Belanda dari kaum kristen Kalvanis yang pertama datang ke Afrika Selatan telah memandang penduduk pribumi kulit hitam dengan pandangan yang rendah. Sampai pada abad ke-19 pemukiman kulit hitam masih bercampur dengan daerah kulit putih, tapi pada permulaan abad ke-20 mereka digiring ke daerah pinggiran. Penduduk peranakan dan keturunan India juga termasuk bangsa yang diusir dari kota.Sebuah perkampungan kulit hitam yang besar ialah perkampungan Soweto di sekitar Johannesrburg.S sehingga Pada tahun 1913 penguasa kulit putih mengeluarkan undang-undang pertanahan pribumi (Native Land Act) yang melarang kulit hitam membeli tanah di luar daerah yang telah disediakan untuk mereka. Pada tahun 1927 dikeluarkan kembali undang-undang Imoralitas yang melarang hubungan seks antara kulit putih dan kulit hitam. Perkawinan campuran antara kulit putih dan kulit hitam atau kulit berwarna lainnya dilarang keras.
6.        Jelaskan bentuk kerjasama antar negara di Afrika dalam rangka membangun kehidupan berbangsa serta  Hubungan Afrika-Indonesia ?
Jawab :
Kerjasama itu telah berjalan lama pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 2005 di Jakarta, yang menghasilkan beberapa kesepakatan akhir. Deklarasi NAASP tersebut merupakan manifestasi dari pembentukan JEMBATAN intra kawasan dengan komitmen kemitraan strategis baru antara Asia dan Afrika yang mencakup tiga pilar, yaitu solideritas politik, kerjasama ekonomi, dan hubungan sosial budaya yang didalamnya mencakup mekanisme interaksi antar pemerintah, antar organisasi regional/subregional serta antar masyarakat.
Hubungan kerjasama Afrika dengan Indonesia telah terjalin dengan baik. Hubungan Diplomatik, baik secara Bilateral maupun Multilateral telah sering dilakukan. Dan masing-masing Negara telah bekerja sama dalam dunia Internasional untuk mewujudkan perdamaian dunia dan hidup berdampingan secara damai serta memelihara dan memperkokoh persatuan antara sesame Negara anggota Gerakan Non-Blok, yang secara besama-sama ikut memperjuangkan persamaan hak antara kulit hitam dengan kulit putih di Republik Afrika Selatan dan Organisasi itu dinamai OPEC.



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda