NAMA :
NENGSIH
NIRM :
4322310030010
PRODI :
PEND. SEJARAH
SEMESTER :
IV (EMPAT)
MT.KUL :
SEJARAH AFRIKA
DOSEN :
Arif Permana Putra, S. Pd
TUGAS
PERTANYAAN DAN JAWABAN MT. KUL SEJARAH AFRIKA
1.
Bagaimanakah usaha Leopold II sebagai Raja Belgia dalam perluasan wilayah
di Kongo ?
Jawab :
Sebelum
perang dunia I berakhir, satu-satunya Koloni Belgia di Afrika adalah Congo.
Congo, Belgia ini berada di Afrika Tengah. Tempat dimana berbagai imperialis
bertemu. Karena masing-masing ingin memperluas daerah miliknya maka sering
timbul ketegangan-ketegangan dan diikuti dengan macam-macam perjanjian,
persetujuan atau penentuan batas-batas. Sejarah Congo sewaktu dikuasai Leopold
II, raja Belgia, Leopold II, sebagai raja Congo Free State (1885-1908) memiliki
kekuasaan absolute terhadap Congo. Politik kolonialnya didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan untuk mengatasi masalah administrasi yang timbul
dengan tiba-tiba atau didasarkan atas kepentingan-kepentingan ekonomi. Dengan
demikian maka politik kolonialnya tidak mempunyai program yang pasti mengenai
masa depan koloni. Segala peraturan dan tindakan raja di Congo Free State dalam
prinsipnya ditujukan untuk memperoleh keuntungan matereriil yang
sebanyak-banyaknya bagi kepentingan raja pribadi. Setelah Congo Free State
beralih ketangan pemerintah Belgia dan koloni tersebut terkenal dengan nama
Congo Belgia, maka timbul pikiran-pikiran pada pemerintah Belgia untuk
membentuk Imperium Belgia. Supaya tidak terulang lagi peristiwa skandal Congo,
maka pemerintah akan mengadakan perbaikan-perbaikan dalam melaksanakan politik
koloninya.
2.
Jelaskan latar belakang ekspansi wilayah kekuasaan Italia ke Benua Afrika !
Jawab :
Latar Belakang ekspansi wilayah
kekuasaan Italia ke Benua Afrika adalah adanya pelaksana-pelaksana
politik yang dikendalikan dari Brusels dan Ambisi memperluas daerah koloni
timbul sesudah Italia dikuasai oleh kaun fasis Mussolini berusaha untuk
menghidupkan kembali prestige imperium Roma kuno.Oleh sebab itu laut tengah
harus dikuasai agar Italia tidak seperti tahanan di laut tengah, lawan yang
harus dihadapi untuk mencapai cita-citanya ini terdiri atas banyak
Bangsa. Negara-negara seperti Spanyol, Perancis, Albania, Inggris dan
Turki, usaha merebut supermasi di laut Tengah, Tunis menjadi daerah rebutan,
seakan-akan pertentangan Kartago dengan Roma pada jaman kuno itu timbul kembali
yang tujuan utamanya juga untuk merebut wilayah supremasi di laut tengah. Menurut
Italia tambahnya penduduk tersebut tidak syah, karena merupakan hasil usaha
menarik orang-orang Italia masuk menjadi warga Perancis, bukan karena kelahiran
baru akan tetapi akhirnya Italia mengalami kegagalan dalam
usahanya menguasai laut tengah, kegagalan tersebut karena angkatan laut
jauh lebih besar dari pada italia.
3.
Bagaimanakah pelaksanaan politik direct
rule Perancis
di daerah Arika Perancis dan apakah tujuannya ?
Jawab :
Pelaksanaan
politik direct rule Perancis di daerah Afrika Perancis
yaitu bahwa di daerah Hitam Afrika Barat tradisi Living Stone lebih banyak di
ikuti, dibandingkan didaerah Afrika Timur dan Tengah. Di Rhodesia Selatan dan
Kenya bagian koloni, berlakulah system koloni, di mana tiap daerah kekuasaan
dikuasai oleh seorang gubernur. Dimana gubernur ini merupakan wakil kepala
negara Inggris yang dilengkapi oleh dewan eksekutif dan dewan legislatif. Untuk
Afrika Timur kaum imperialis di Inggris memperdebatkan penambahan kekuasaan
kepada pemimpin-pemimpin masyarakat kulit putih di Kenya dalam dewan legislatif
dan eksekutif.
Tujuan
politik tersebut adalah mengintegrasikan tanah jajahan
dengan Perancis, mengasimilasikan penduduk koloni dalam kerangka Perancis baik
dalam bidang politik, social, ekonomi, etis, religious, maupun cultural,
selanjutnya setelah dilaksanakan pola politik asimilasi, ternyata kemajuan
penduduk di koloni itu tidak sama, bagi koloni yang penduduknya masih tingkat
rendah, politik asimilasi diganti dengan politik asosiasi.
4.
Jelaskan karakteristik dari pelaksanaan kolonialisme/imperialisme Inggris
di Afrika !
Jawab :
Diterapkan sistem indirect rule yang
bertujuan untuk membimbing penduduk bersama penguasa-penguasa Bumiputera untuk
mencapai status pemerintahan sendiri dengan cara mempergunakan
sebaik-baiknyaelemen-elemen dalam masyarakat yang telah dikenal dan dihargai
oleh penduduk. Dan sistem ini mengandung arti bahwa tugas Inggris di Afrika
adalah memenuhi kepentingan Inggris dan penduduk Afrika.
5.
Bagaimanakah perjuangan kulit hitam dalam menentang politik minoritas kulitputih Afrika
Selatan ?
Jawab :
perjuangan kulit hitam menentang kulit putih dilatar
bealakangi dengan adanya politik Apartheid, orang-orang kulit hitam yang semula
tidak mengerti bahwa kebijakan pemerintahannya, lambat laun mengerti bahwa
tujuan sebenarnya adalah diskriminasi rasial (perbedaan warna kulit). Oleh
karena itu mereka bangkit mengadakan perlawanan, tetapi pemerintaha Pieter
Botha dengan kejam menumpas setiap perlawanan yang terjadi. Banyak tokoh-tokoh
kulit hitam yang dijebloskan dalam penjara, seperti tokoh kharismatik Nelson Mandela yang terpaksa
mendekam dalam penjara selama 27 tahun Perjuangan rakyat Afrika Selatan yang
tidak mengenal lelah akhir membawa hasil. Timbulnya gejala-gejala ras
diskriminasi orang-orang Belanda dari kaum kristen Kalvanis yang pertama datang
ke Afrika Selatan telah memandang penduduk pribumi kulit hitam dengan pandangan
yang rendah. Sampai pada abad ke-19 pemukiman kulit hitam masih bercampur
dengan daerah kulit putih, tapi pada permulaan abad ke-20 mereka digiring ke
daerah pinggiran. Penduduk peranakan dan keturunan India juga termasuk bangsa
yang diusir dari kota.Sebuah perkampungan kulit hitam yang besar ialah
perkampungan Soweto di sekitar Johannesrburg.S sehingga Pada tahun 1913
penguasa kulit putih mengeluarkan undang-undang pertanahan pribumi (Native Land
Act) yang melarang kulit hitam membeli tanah di luar daerah yang telah
disediakan untuk mereka. Pada tahun 1927 dikeluarkan kembali undang-undang
Imoralitas yang melarang hubungan seks antara kulit putih dan kulit hitam.
Perkawinan campuran antara kulit putih dan kulit hitam atau kulit berwarna lainnya
dilarang keras.
6.
Jelaskan bentuk kerjasama antar negara di
Afrika dalam rangka membangun kehidupan berbangsa serta
Hubungan Afrika-Indonesia ?
Jawab :
Kerjasama itu telah berjalan lama pada
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika 2005 di Jakarta, yang menghasilkan
beberapa kesepakatan akhir. Deklarasi NAASP tersebut merupakan manifestasi dari
pembentukan JEMBATAN intra kawasan dengan komitmen kemitraan strategis baru
antara Asia dan Afrika yang mencakup tiga pilar, yaitu solideritas politik,
kerjasama ekonomi, dan hubungan sosial budaya yang didalamnya mencakup
mekanisme interaksi antar pemerintah, antar organisasi regional/subregional
serta antar masyarakat.
Hubungan kerjasama Afrika dengan
Indonesia telah terjalin dengan baik. Hubungan Diplomatik, baik secara
Bilateral maupun Multilateral telah sering dilakukan. Dan masing-masing Negara
telah bekerja sama dalam dunia Internasional untuk mewujudkan perdamaian dunia
dan hidup berdampingan secara damai serta memelihara dan memperkokoh persatuan
antara sesame Negara anggota Gerakan Non-Blok, yang secara besama-sama ikut
memperjuangkan persamaan hak antara kulit hitam dengan kulit putih di Republik
Afrika Selatan dan Organisasi itu dinamai OPEC.

0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda